Meja Fakta – Kabar duka datang dari dunia sepak bola Indonesia, khususnya bagi tim Persib Bandung. Dokter tim Persib, dr. Raffi Ghani, telah meninggal dunia pada Senin malam di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, pada usia 55 tahun. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi seluruh keluarga besar Persib dan para penggemar setia tim Pangeran Biru.
Kabar tersebut pertama kali diumumkan melalui akun X resmi Persib Bandung pada Selasa dini hari WIB. Dalam cuitannya, Persib menyampaikan ucapan belasungkawa yang mendalam atas kepergian dr. Raffi. “Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Dokter Tim PERSIB Muhammad Raffi Ghani. Terima kasih atas dedikasi dan loyalitas bersama PERSIB yang luar biasa,” demikian bunyi cuitan yang diposting akun @persib.
Tidak hanya itu, Persib juga mendoakan agar amal ibadah almarhum diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan. “Semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan,” lanjut cuitan tersebut.
Dr. Raffi Ghani sudah menjadi bagian dari tim Persib Bandung sejak musim kompetisi Liga Super Indonesia 2009/10, ketika tim yang dijuluki Pangeran Biru ini ditangani oleh pelatih Jaya Hartono. Selama lebih dari 14 tahun berdedikasi, dr. Raffi menjadi sosok yang sangat dihormati, baik oleh pemain, pelatih, maupun seluruh staf tim. Dalam perjalanan kariernya bersama Persib, dr. Raffi turut merasakan sejumlah momen gemilang, termasuk dua gelar juara Liga Indonesia yang diraih oleh Persib pada musim 2014 dan 2023/24, serta satu gelar Piala Presiden pada 2015.
Keberadaan dr. Raffi di tim tidak hanya sebagai dokter, tetapi juga sebagai sosok yang penuh dedikasi terhadap kesehatan dan kebugaran para pemain. Dia selalu hadir memberikan pelayanan medis terbaik, memastikan para pemain Persib selalu dalam kondisi prima. Meskipun telah menjalani tugas yang berat selama bertahun-tahun, dr. Raffi selalu menunjukkan loyalitas yang luar biasa terhadap tim ini.
Namun, sejak musim lalu, kondisi kesehatan dr. Raffi mulai menurun, dan ia pun sedikit mengurangi aktivitasnya bersama tim. Sebagai hasilnya, beberapa tugasnya mulai dijalankan oleh dr. Alvin Wiharja, yang membantu meringankan beban yang ditanggung oleh dr. Raffi. Meski demikian, dedikasi dr. Raffi kepada tim Persib tetap tak terlupakan.
Kehilangan dr. Raffi menjadi sebuah kehilangan besar bagi Persib Bandung, terlebih mengingat kontribusinya yang tak ternilai selama ini. Tim ini kini harus melanjutkan perjalanan tanpa sosok yang telah menjadi bagian dari keluarga besar Persib. Meskipun demikian, warisan dan dedikasi almarhum akan tetap dikenang oleh seluruh pencinta sepak bola Indonesia, khususnya suporter Persib yang merasa sangat kehilangan.
Selamat jalan, dr. Raffi Ghani. Semoga semua jasa dan pengabdianmu dihargai dan amal ibadahmu diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.