“Kami telah melakukan peninjauan langsung di beberapa pelabuhan yang akan menjadi titik penting selama periode Angkutan Natal dan Tahun Baru, seperti Pelabuhan Merak, Ciwandan, BBJ Bojonegara, Bakauheni, BBJ Muara Pilu, dan Wika Beton,” kata Wamenhub.
Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh rencana operasional yang telah disiapkan oleh berbagai pihak, termasuk Ditlantas Polda Banten dan Ditlantas Polda Lampung, dapat berjalan dengan baik dan memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.
Menurut Suntana, wilayah Banten dan Lampung merupakan jalur penyeberangan dengan mobilitas tinggi, terutama saat libur Natal dan tahun baru. Ia menekankan pentingnya pelayanan prima yang berfokus pada kenyamanan dan keselamatan masyarakat yang melakukan perjalanan dari Pulau Jawa ke Sumatera maupun sebaliknya.
Suntana mengungkapkan keyakinannya bahwa operasional angkutan libur kali ini akan berjalan lancar. Keyakinan tersebut diperkuat setelah menyaksikan simulasi rencana operasi melalui Tactical Floor Game (TFG) yang dilakukan oleh pihak kepolisian di kedua wilayah.
“Kami melihat kesiapan para petugas di lapangan sudah sangat baik, mulai dari perencanaan operasional hingga mitigasi risiko yang dirancang dengan matang. Dengan persiapan seperti ini, saya optimis keberhasilan penyelenggaraan Natal dan Tahun Baru pada tahun-tahun sebelumnya dapat terulang kembali,” ujar Suntana.
Namun demikian, ia mengingatkan bahwa salah satu potensi hambatan utama selama periode libur panjang adalah cuaca ekstrem. Oleh karena itu, ia meminta pihak Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk selalu memberikan informasi terkini terkait kondisi cuaca, seperti gelombang tinggi di Selat Sunda, kepada pihak terkait. Dengan begitu, mitigasi kepadatan kendaraan yang mengarah ke pelabuhan dapat dilakukan lebih cepat dan efisien.
Selain memastikan kesiapan pelabuhan, Wamenhub juga memberikan beberapa imbauan kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan selama libur Natal dan Tahun Baru. Ia menyarankan agar kendaraan pribadi yang digunakan diperiksa dengan teliti untuk memastikan layak jalan. Sedangkan bagi masyarakat yang menggunakan angkutan umum, ia mengimbau agar memilih armada yang telah menjalani uji keselamatan.
Lebih lanjut, Suntana mengingatkan masyarakat untuk tidak membeli tiket kapal penyeberangan melalui calo atau jalur tidak resmi. Ia merekomendasikan pembelian tiket secara daring melalui aplikasi Ferizy atau di lokasi resmi yang telah disediakan, seperti di KM 43 dan KM 68 Tol Tangerang-Merak.
“Dengan membeli tiket di jalur resmi, masyarakat tidak hanya menghindari penipuan, tetapi juga membantu menjaga kelancaran proses keberangkatan di pelabuhan,” imbuhnya.
Senada dengan Wamenhub, Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Aan Suhanan, menyampaikan optimismenya terhadap pelaksanaan angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025. Menurutnya, rencana operasional yang telah disusun akan memberikan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan lancar bagi masyarakat.
Aan juga mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin antara berbagai pihak, mulai dari pengelola pelabuhan hingga aparat keamanan di lapangan. Ia berharap masyarakat dapat memanfaatkan layanan yang telah disediakan dengan sebaik-baiknya serta mematuhi aturan demi kelancaran bersama.
Libur panjang akhir tahun selalu menjadi tantangan besar bagi berbagai pihak terkait, terutama di jalur penyeberangan strategis seperti Merak-Bakauheni. Dengan kesiapan yang telah dipastikan melalui peninjauan langsung, simulasi operasi, serta koordinasi antar-pemangku kepentingan, Wamenhub dan Kakorlantas optimistis bahwa Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 akan berlangsung dengan lancar.
Melalui berbagai upaya yang dilakukan, pemerintah berharap masyarakat dapat menikmati perjalanan yang aman dan nyaman selama liburan akhir tahun ini. Keberhasilan operasional angkutan ini juga diharapkan menjadi bukti dari kerja sama yang solid antara pemerintah, aparat keamanan, dan pengelola transportasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.