Meja Fakta – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengusulkan solusi inovatif berupa sistem double track untuk mempercepat renovasi sekolah, sebagai bagian dari program prioritas Kabinet Merah Putih. Dalam upaya untuk memperbaiki fasilitas pendidikan di seluruh Indonesia, program renovasi ini menjadi salah satu agenda penting yang harus segera dilaksanakan.
Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa ia telah mengadakan pembicaraan awal dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 2024. Pembicaraan ini bertujuan untuk membahas cara agar program renovasi sekolah dapat segera terlaksana dengan efektif dan efisien. Meskipun telah ada pembicaraan awal, kedua kementerian tersebut kini sedang menunggu jadwal pertemuan lebih lanjut untuk menyusun mekanisme pelaksanaan renovasi sekolah.
“Jadi kami sudah bicara dengan Pak Menteri Pekerjaan Umum waktu Rakornas di Sentul dan sedang diatur waktu untuk duduk bersama bagaimana agar mekanisme pelaksanaan rehab sekolah itu punya jalan keluar yang memungkinkan,” ujar Abdul Mu’ti di Jakarta, Senin lalu. Menurutnya, kedua kementerian perlu terus berkoordinasi agar pelaksanaan program renovasi sekolah bisa berjalan lebih cepat, tepat sasaran, dan sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Salah satu kendala utama yang ditemui dalam pelaksanaan renovasi sekolah adalah terbatasnya anggaran yang dimiliki Kementerian Pekerjaan Umum. Anggaran tersebut terbagi dengan program prioritas lainnya, sehingga menyebabkan proses renovasi menjadi terhambat. Hal ini yang kemudian mendorong Abdul Mu’ti untuk mengusulkan konsep double track. Melalui sistem ini, tugas renovasi sekolah akan dibagi antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, sehingga proses renovasi bisa lebih cepat dan melibatkan lebih banyak pihak.
“Waktu itu kami sampaikan kepada Pak Wakil Presiden bisa dilakukan dengan double track, maka PU juga melaksanakan, kami juga melaksanakan sebagai upaya kita untuk bisa memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan, khususnya fasilitas fisik yang rusak itu dengan lebih cepat lagi,” ungkap Mendikdasmen.
Pada Rabu, 6 November 2024, Komisi X DPR RI dalam rapat kerja dengan Kemendikdasmen juga mendukung pengelolaan anggaran pembangunan infrastruktur pendidikan agar lebih fokus pada kewenangan kementerian yang berhubungan langsung dengan pendidikan, yakni Kemendikdasmen dan Kemendiktisaintek. Hal ini diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah pelaksanaan renovasi sekolah dengan lebih terkoordinasi.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan dukungannya terhadap rencana ini. Pihaknya mendorong agar Kemendikdasmen dan Kemendiktisaintek bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan renovasi sekolah berjalan dengan lancar. Dengan koordinasi yang baik antar kementerian, diharapkan program renovasi sekolah dapat tercapai dengan cepat dan sesuai dengan harapan.
Inisiatif untuk mempercepat renovasi sekolah ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan adanya fasilitas pendidikan yang lebih baik, diharapkan dapat mendukung proses pembelajaran yang optimal bagi para siswa. Program renovasi sekolah yang lebih cepat ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan siswa, guru, dan seluruh warga sekolah dalam menjalankan aktivitas belajar mengajar.
Dengan adanya konsep double track yang diusulkan oleh Mendikdasmen Abdul Mu’ti, diharapkan seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan renovasi sekolah dapat bekerja sama untuk mencapainya dengan efektif. Diharapkan pula bahwa solusi ini bisa menjadi contoh yang baik dalam penyelesaian masalah besar lainnya yang berkaitan dengan infrastruktur pendidikan di Indonesia.