Meja Fakta – Pada hari Selasa, 12 November 2024, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyampaikan peringatan serius mengenai rendahnya tingkat bantuan kemanusiaan yang berhasil mencapai Jalur Gaza, yang menurutnya sangat tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan dasar warga Palestina yang saat ini berada dalam kondisi sangat memprihatinkan. Peringatan ini disampaikan oleh juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam sebuah konferensi pers yang membahas situasi kemanusiaan di wilayah yang sedang dilanda konflik tersebut.
Dujarric mengungkapkan bahwa meskipun ada beberapa upaya untuk mendistribusikan bantuan ke Gaza, jumlahnya jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan ratusan ribu orang yang terjebak dalam kondisi kekurangan pangan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya. “Tingkat bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Gaza sangat kurang untuk mendukung semua warga yang sangat membutuhkan bantuan di wilayah Gaza,” kata Dujarric, menambahkan bahwa situasi ini semakin memperburuk penderitaan warga Palestina yang tinggal di bawah blokade dan pengaruh pertempuran yang berkepanjangan.
Salah satu perkembangan positif yang dicatat adalah pengiriman bantuan dari Program Pangan Dunia (WFP), yang berhasil mengirimkan konvoi bantuan pertama melalui perlintasan baru Gaza di Kissufim. Perlintasan ini baru dibuka setelah melalui berbulan-bulan negosiasi yang penuh tantangan. WFP mengirimkan 15 truk yang berisi paket makanan dan tepung gandum untuk membantu mereka yang paling membutuhkan. Namun, meskipun ada pengiriman tersebut, Dujarric menegaskan bahwa jumlah bantuan yang masuk tetap jauh dari yang dibutuhkan. “Bulan Oktober menandai jumlah bantuan yang masuk ke Gaza sebagai yang terendah dalam tahun ini,” katanya. Bahkan untuk kedua kalinya berturut-turut, WFP hanya mampu menjangkau setengah dari mereka yang bergantung pada bantuan tersebut, dengan jatah yang telah dikurangi.
Selain itu, Dujarric menyoroti bahwa meskipun ada harapan bahwa situasi ini dapat membaik dengan pembukaan perbatasan Kissufim secara konsisten, kenyataannya adalah bahwa Israel terus memblokir pengiriman bantuan. Pembatasan ini, menurut Dujarric, tidak hanya menghambat distribusi bantuan kemanusiaan tetapi juga memperburuk situasi ekonomi di Gaza. “Penurunan jumlah truk komersial yang masuk ke Gaza telah berdampak negatif terhadap stabilitas pasar,” ujar Dujarric, mencatat bahwa dampak ekonomi ini memperburuk ketidakmampuan Gaza untuk mengakses barang-barang penting, selain makanan.
Dalam pernyataan selanjutnya, Dujarric mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap kurangnya kemajuan dalam pembukaan lebih banyak jalur darat ke Gaza. “Kami sangat mendesak agar lebih banyak jalur darat dibuka untuk memastikan distribusi bantuan yang lebih efektif,” tambahnya. PBB, melalui Dujarric, menegaskan bahwa pencabutan pembatasan administratif dan fisik terhadap pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza adalah hal yang sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan meringankan penderitaan. Tanpa langkah ini, upaya kemanusiaan di wilayah tersebut akan terus terhambat.
Namun, meskipun ada upaya untuk meningkatkan jumlah bantuan yang masuk, harapan PBB terhadap pembukaan penuh perbatasan tetap belum tercapai. Ketika ditanya mengenai harapannya terkait pembukaan perbatasan Kissufim, Dujarric mengatakan dengan jujur, “Saya rasa kami sudah sering dikecewakan oleh harapan.” PBB sangat menginginkan agar semua titik akses ke Gaza dibuka sepenuhnya dan volume bantuan yang masuk sesuai dengan kebutuhan mendesak yang ada. Tetapi hingga saat ini, Dujarric menyatakan bahwa kenyataan tersebut belum terwujud.
Krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza memerlukan perhatian internasional yang lebih besar dan respons yang lebih cepat. PBB menekankan bahwa lebih banyak langkah konkret harus diambil untuk memastikan bahwa warga Gaza mendapatkan akses yang layak terhadap kebutuhan dasar mereka, termasuk pangan, obat-obatan, dan perlindungan dari kekerasan. Tanpa adanya tindakan yang lebih efektif untuk membuka akses dan memfasilitasi distribusi bantuan secara adil dan merata, penderitaan di Gaza kemungkinan akan terus berlanjut.