Ekonomi China mencatatkan kemajuan yang signifikan pada November 2024, didorong oleh serangkaian kebijakan propertumbuhan yang baru-baru ini diterapkan oleh pemerintah. Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China melaporkan bahwa langkah-langkah kebijakan yang diambil terus memberikan dampak positif yang signifikan terhadap indikator-indikator ekonomi utama, termasuk output industri, konsumsi, investasi, dan sektor jasa.
Juru bicara NBS, Fu Linghui, menyatakan bahwa ekonomi China pada bulan November menunjukkan pertumbuhan yang stabil, dengan peningkatan berbagai faktor positif yang terus bermunculan. “Didorong oleh kebijakan yang diterapkan, ekonomi China mengalami pertumbuhan yang stabil dan berlanjut, dengan kemajuan signifikan yang tercatat,” ujarnya dalam konferensi pers yang diadakan pada Senin, 16 Desember 2024.
Salah satu indikator penting, yaitu output industri bernilai tambah, mengalami ekspansi sebesar 5,4 persen secara tahunan (yoy) pada bulan November. Peningkatan ini menunjukkan pertumbuhan yang stabil, yang dipengaruhi oleh peningkatan kualitas peralatan skala besar dan program tukar tambah barang konsumen. Sektor manufaktur peralatan juga mencatatkan kenaikan signifikan, dengan pertumbuhan sebesar 7,6 persen dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya. Angka ini berkontribusi hampir separuh dari pertumbuhan output industri secara keseluruhan.
Sementara itu, Indeks Manajer Pembelian (PMI) untuk sektor manufaktur China berada di angka 50,3 pada bulan November, menunjukkan bahwa sektor tersebut telah kembali mengalami ekspansi setelah lima bulan mengalami kontraksi. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan melampaui garis batas 50 yang menunjukkan ekspansi.
Selain itu, sektor investasi dan konsumsi juga menunjukkan kinerja yang solid. Investasi aset tetap China meningkat sebesar 3,3 persen (yoy) pada 11 bulan pertama tahun 2024, mencapai 46,58 triliun yuan. Penjualan ritel barang konsumen, yang mencatatkan kenaikan 3 persen (yoy) pada bulan November, juga memberikan kontribusi besar. Dalam hal ini, penjualan peralatan rumah tangga, peralatan audiovisual, mebel, mobil, serta material konstruksi dan dekorasi masing-masing mengalami kenaikan yang signifikan, dengan angka masing-masing 22,2 persen, 10,5 persen, 6,6 persen, dan 2,9 persen.
Sektor jasa juga mencatatkan pertumbuhan yang cukup tinggi pada bulan November, dengan Indeks Produksi Jasa China meningkat sebesar 6,1 persen (yoy). Subindeks transmisi informasi, perangkat lunak, dan layanan teknologi informasi mengalami lonjakan pertumbuhan yang kuat, yakni 9,3 persen (yoy), bersama dengan sektor penyewaan dan bisnis yang tumbuh sebesar 9,3 persen dan sektor keuangan yang tumbuh sebesar 8,8 persen.
Sementara itu, sektor manufaktur teknologi tinggi juga menunjukkan kualitas pertumbuhan yang sangat baik. Dalam 11 bulan pertama tahun 2024, output industri manufaktur teknologi tinggi naik 9 persen (yoy), lebih tinggi 3,2 poin persentase dibandingkan dengan pertumbuhan output industri secara keseluruhan. Produksi kendaraan energi baru, robot industri, dan produk sirkuit terpadu mengalami lonjakan yang luar biasa pada bulan November, masing-masing mencatatkan pertumbuhan sebesar 51,1 persen, 29,3 persen, dan 8,7 persen (yoy). Hal ini menjadi titik positif dalam transisi China menuju ekonomi yang lebih ramah lingkungan.
Namun, meskipun ada kemajuan yang menggembirakan, Fu Linghui mengingatkan bahwa kondisi lingkungan internasional tetap kompleks dan penuh tantangan. Untuk itu, langkah-langkah kebijakan yang lebih efektif harus terus diterapkan guna mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, mengoptimalkan struktur ekonomi, dan mendukung pembangunan yang berkualitas tinggi.
Pada Senin, 16 Desember 2024, pemerintah China juga mengeluarkan dokumen yang menguraikan langkah-langkah untuk memodernisasi sektor retail negara tersebut dalam lima tahun ke depan. Tujuannya adalah untuk menciptakan sistem retail modern yang dilengkapi dengan pasokan berkualitas, layanan cerdas, serta ramah lingkungan hingga 2029. Langkah ini juga diperkirakan dapat semakin mendukung pemulihan ekonomi China di masa depan.