
Sumber: https://www.freepik.com/free-photo/young-artisan-hand-showing-craft-clay-bowl-wooden-tray_4496177.htm
Hai sobat Meja Fakta! Jika mendengar kata keramik, bisa jadi yang terbayang di pikiranmu merupakan lantai rumah, vas bunga, ataupun apalagi hiasan menawan di sudut ruangan. Tetapi, mengerti kah kalian jika di balik keelokan keramik terdapat proses panjang yang penuh perinci? Salah satunya merupakan pembakaran keramik. Proses ini bukan cuma semata- mata memanaskan tanah liat, tetapi pula mengaitkan ilmu, seni, serta ketelitian yang membuat hasil kesimpulannya dapat kokoh, indah, serta tahan lama.
Memahami Proses Pembakaran Keramik
Pembakaran keramik merupakan sesi berarti dalam pembuatan keramik yang dicoba sehabis tanah liat dibangun serta dikeringkan. Proses ini dicoba dalam tungku dengan temperatur besar supaya keramik membeku serta mempunyai kekuatan. Temperatur yang digunakan umumnya menggapai ratusan sampai ribuan derajat celcius, bergantung tipe tanah liat serta hasil yang di idamkan. Tanpa pembakaran, keramik hendak rapuh serta gampang sirna.
Berartinya Sesi Pengeringan Saat sebelum Pembakaran
Saat sebelum masuk ke sesi pembakaran, keramik wajib betul- betul kering. Bila masih terdapat sisa air di dalam tanah liat, keramik dapat retak ataupun apalagi meledak dikala dipanaskan. Seperti itu kenapa pengrajin umumnya menjemur keramik di dasar cahaya matahari ataupun memakai ruang pengering spesial. Sesi ini nampak simpel, tetapi sangat memastikan mutu hasil akhir.
Tipe Tungku buat Membakar Keramik
Tungku jadi elemen utama dalam proses pembakaran. Terdapat sebagian tipe tungku yang biasa digunakan, semacam tungku tradisional berbahan bakar kayu sampai tungku modern berbahan gas ataupun listrik. Tungku kayu membagikan hasil keramik dengan warna yang unik sebab dipengaruhi oleh asap serta panas yang tidak menyeluruh. Sedangkan itu, tungku modern lebih normal sehingga menciptakan warna serta mutu keramik yang tidak berubah- ubah.
Temperatur Sempurna dalam Pembakaran
Temperatur pembakaran keramik bermacam- macam bergantung tipe produk yang terbuat. Buat keramik hias umumnya digunakan temperatur dekat 900 sampai 1000 derajat celcius. Sebaliknya buat keramik yang digunakan tiap hari, semacam lantai ataupun perlengkapan dapur, temperatur dapat menggapai 1200 derajat celcius ataupun lebih. Terus menjadi besar temperatur, terus menjadi kokoh serta padat hasil keramik yang dihasilkan.
Pembakaran Sesi Awal ataupun Bisque Firing
Pada sesi awal, keramik terbakar dengan temperatur lebih rendah. Proses ini diketahui dengan nama bisque firing. Tujuannya merupakan buat melenyapkan sisa air serta membuat keramik lebih keras, tetapi senantiasa lumayan berpori supaya dapat meresap glasir. Sehabis sesi ini, keramik telah dapat dipindahkan ataupun ditangani tanpa resiko gampang rusak.
Pembakaran Sesi Kedua ataupun Glaze Firing
Sehabis lewat bisque firing, keramik umumnya dilapisi glasir buat membagikan warna, kilau, serta proteksi. Setelah itu, keramik masuk ke sesi pembakaran kedua yang diucap glaze firing. Suhunya lebih besar dibandingkan sesi awal, serta hasilnya merupakan permukaan keramik yang lebih halus, indah, dan tahan air. Sesi ini yang membuat keramik siap dipakai serta tampak menarik.
Pergantian Kimia dalam Pembakaran
Yang menarik dari pembakaran keramik merupakan terdapatnya pergantian kimia di dalam tanah liat. Dikala dipanaskan, partikel tanah liat silih mengikat serta membentuk struktur yang padat. Tidak hanya itu, oksida- oksida dalam glasir pula bereaksi dengan panas sehingga menciptakan warna yang unik. Inilah alibi kenapa proses pembakaran jadi inti dari keelokan keramik.
Aspek yang Pengaruhi Hasil Pembakaran
Banyak aspek yang memastikan keberhasilan pembakaran keramik. Mulai dari mutu tanah liat, tingkatan kekeringan, tipe tungku, temperatur, sampai lamanya waktu pembakaran. Kesalahan kecil, semacam temperatur sangat kilat naik ataupun keramik kurang kering, dapat membuat hasilnya retak. Sebab itu, pengrajin wajib cermat serta tabah dalam menempuh tiap sesi.
Keelokan Seni dalam Pembakaran Keramik
Pembakaran keramik bukan cuma soal metode, tetapi pula seni. Tiap keramik yang keluar dari tungku dapat mempunyai kepribadian berbeda, paling utama bila memakai tata cara tradisional. Warna, tekstur, sampai kilau pada permukaan keramik kerap kali jadi kejutan indah untuk pengrajin. Perihal inilah yang membuat keramik memiliki nilai seni besar serta disukai banyak orang.
Keramik dalam Kehidupan Sehari- hari
Sehabis lewat proses pembakaran, keramik siap digunakan dalam bermacam wujud. Terdapat yang jadi lantai, perlengkapan dapur, hiasan, sampai karya seni. Kekuatan serta keelokan keramik buatnya senantiasa digemari semenjak era dulu sampai saat ini. Apalagi, teknologi modern terus meningkatkan tata cara pembakaran supaya hasilnya terus menjadi bermutu.
Kesimpulan
Pembakaran keramik merupakan proses berarti yang menyatukan ilmu pengetahuan serta seni. Dari sesi pengeringan, pembakaran dini, sampai pembakaran glasir, seluruhnya mempunyai kedudukan besar dalam menghasilkan keramik yang indah serta tahan lama. Tiap perinci butuh dicermati supaya hasilnya sempurna. Jadi, kala kalian memandang keramik yang menawan di rumah ataupun galeri, ingatlah kalau terdapat proses panjang penuh ketelitian di baliknya. Hingga jumpa kembali di postingan menarik yang lain.